Sunday, July 3, 2016

2015-11-12 Ternyata Ada Kotak Pos di Dalam Air ... Jemeluk Bay Submarine Mailbox

Siang hari itu, tanggal 12 November 2015, kita pergi dari Hotel Paradise di Tulamben menuju ke Japanese Shipwreck spot di Amed. Pantai terletak di sebelah kiri jalan. Sebenarnya kita telah melewati suatu spot yang disebut Jemeluk Bay Submarine Mailbox. Setelah kembali dari Japanese Shipwreck kita barulah kita mampir bermain di mailbox ini.

Tempat parkir menuju Submarine Mailbox snorkeling spot.


Papan penanda Jemeluk Bay Snorkeling Site.

The Jemeluk Bay Amed Submarine Mailbox....








The Jemeluk Bay Submarine Mailbox... Konon kita bisa membeli kartu pos khusus kemudian kita tulis alamat yang dituju, lalu kita menyelam dan memasukkan kartu pos tersebut ke dalam kotak pos ini. Dan secara berkala akan ada petugas pos khusus yang menyelam dan mengambil kartu pos tersebut dan mengirimkannya ke alamat tujuan kita. Ada beberapa Submarine Mailbox di dunia. Informasi ini didapat dari berselancar di dunia maya setelah kembali dari trip, sehingga saya tidak berkesempatan mencari dimana bisa membeli kartupos tersebut, mencoba mengirimnya, dan tidak mengetahui apakah masih ada atau sudah tidak diteruskan lagi.

Amed Submarine Mailbox adalah submarine mailbox pertama di Indonesia, dibenamkan pada bulan Oktober 2010. Berbentuk candi tradisional Bali pada kedalaman 5 meter di bawah permukaan laut, dan terletak dekat dengan pantai, sehingga anda bisa menjangkaunya baik dengan snorkeling, freediving, dan tentu saja scuba diving. Konon ada jaring-jaring di bagian bawah atap candi tersebut, dimana kita dapat menempatkan kartu pos tahan air kita.


Approaching the mailbox...









Amed Submarine Mailbox juga merupakan bagian dari berbagai proyek terumbu karang buatan (artificial reef) yang dibenamkan di kawasan lainnya. Suatu ketika karang diambil untuk pembangunan, lalu eksploitasi perikanan dengan menjual karangnya, menangkap dengan cara membom (blast fishing) dan racun ikan (cyanide fishing). Makin memperparah keadaan. Masyarakat diberi penyuluhan dan diberi sarana untuk mengerti bahwa terumbu karang adalah sangat penting. Oleh karenanya dibenamkanlah berbagai terumbu buatan. Tujuannya agar ikan mulai mau tinggal di sekitarnya, lalu bibit koralpun mulai muncul kembali. Nelayanpun diberi alternatif penghasilan dari sektor wisata, dengan datangnya wisatawan, maka ada penghasilan. Semakin alam dijaga, maka wisatawan akan tetap mau datang. Sehingga koral dan satwa airpun tetap terpelihara.

Papan petunjuk apa yang tidak boleh dilakukan di lokasi tersebut juga merupakan sarana untuk selalu mengingatkan, terutama bagi para wisatawan pemula yang belum mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan di sana. Dan saya lihat, memang belum di semua tempat wisata di Indonesia dilengkapi papan seperti itu.



Bergaya di depan kotak pos.









Exploring the surrounding...





Swimming along with fishes. Di pantai ini saya menjumpai box fish, nudy branch, dan berbagai kawanan ikan yang menarik lainnya.... sayang sekali... belum punya spare battery kamera underwaternya. Pas habis baterainya di sini.

Berenang sore hari di kolam di Paradise Palm Beach Resort, Tulamben. Di bagian belakang terdapat kolam yang dalamnya 3 sampai 4 meter yang biasanya buat latihan pengenalan alat-alat scuba diving. Sebelah belakang nampak juga restoran. Hotel Paradise cukup bagus lokasinya, di depan hotel langsung jalan raya, di belakang hotel terdapat kolam renang dan pantai yang jaraknya hanya sekitar 200 meter ke lokasi USAT Liberty Wreck.
Salam ... Main Air Yuuk...
Gunadi TK






No comments:

Post a Comment