Saturday, July 9, 2016

2015-08-29 Camping dan Freediving di Pulau Hiu Besar di Kepulauan Seribu


Empat belas orang menuju Pulau Hiu, sesampainya di Pulau Harapan ada penambahan 4 orang lagi rombongan dari Bekasi yang belum mempunyai tujuan dan akhirnya ikut ke Pulau Hiu. Delapan belas orang camping di sana. Dalam perjalanan antara Pulau Harapan dan Pulau Hiu, kita berhenti di dua spot snorkeling. Sayang banyak partikel terbawa arus air yang menyebabkan hasil yang kurang bagus untuk foto underwater. Pulau Hiu (Yu Besar) tidak memiliki fasilitas air tawar dan tidak ada penghuninya.




Mempersiapkan tenda dan hammock, sesampainya di Pulau Hiu — at Pulau Hiu, Kepulauan Seribu.






Oma Dewi merupakan peserta camping paling tua, beliau sudah mempunyai beberapa cucu, namun tetap aktif trip dan ikut berenang ria di laut. Oma Dewi bersama Osel Chandra. — at Pulau Hiu, Kepulauan Seribu.










At Pulau Hiu, Kepulauan Seribu.

 At Pulau Hiu, Kepulauan Seribu.

Di pulau ini... kita membuka beberapa tenda. Tempat nenda dipilih di dekat papan tulisan Pulau Yu Besar yang sudah miring hampir roboh. Lapangan kecil tersebut nampak memang seperti biasa dipakai untuk mendirikan tenda. Mungkin karena di sini dikelilingi oleh pohon, sehingga cukup terlindung dari angin dan badai. Karena sudah lama tidak dipakai, terlihat banyak daun-daun kering yang rontok dari pohon. Selain itu cukup banyak semut yang harus dimusnahkan dengan membakar seonggok daun di atas tanahnya. 

Malam harinya kita memasak menu sederhana. Dan saat kita selesai memasak, saat beberapa teman akan merebahkan badan, dari semak-semak muncul suara gemerisik kecil. Ternyata banyak tikus di daerah tersebut.

Malam hari kita membuat api unggun di atas pasir pantai, bukan di pepohonan. Kita bersantai mengobrol sambil memasak air untuk minum kopi. Lalu kita melanjutkan dengan membersihkan pantai dari barang-barang plastik dan stereofoam. Saat itu semua temuan sampah tersebut kita bakar ke dalam api unggun kita. Memang bukan cara yang ideal untuk lingkungan, tapi yah minimal sedikit lebih baik daripada bila dibiarkan berceceran. Cukup lama kita mengumpulkan sampah tersebut, entah berapa lama tak terasa. Untuk sampah botol dari kaca, kita kumpulkan saja di suatu tempat di bawah pohon, tidak kita bakar.









Sementara itu om Primus seperti biasa, mencoba mengadu nasib dengan melempar mata kailnya ke air laut. Entah apa yang didapatnya saya lupa.

Udara sangat nyaman. Akhirnya saya tertidur bertelanjang dada di atas pasir yang halus dan berbantalkan batang pohon. Mungkin sekitar jam 1 atau jam 2 baru saya terbangun dan pindah masuk ke dalam tenda. Ada beberapa teman juga tiduran di pasir di sekitarnya.

Oh iya... tidak ada sarana air tawar di sana, sehingga kita memilih untuk tidak bilas. Bilasnya nanti saja setelah sampai di Pulau Harapan saat akan pulang naik kapal besar. 

Keesokan paginya pergi ke pantai dan menemukan lubang berdiameter 2 cm. Lucunya lubang tersebut mengeluarkan air sedikit seperti air kencing. Rasa ingin tahu, saya menggali pasir dan menemukan hewan ini. Ternyata harus digali sampai dalam untuk mendapatkan keseluruhan tubuh hewan ini. Apakah ini adalah sea cucumber yang berubah tanpa bulu karena tertimbun pasir, ataukan jenis yang lain ? — at Pulau Hiu, Kepulauan Seribu.



Osel bersama Om Primustius Chindra... yang memiliki hobi touring motor, memancing, dan kini freediving. Trip kali ini, pancing juga dibawa dan membawa hasil beberapa ekor ikan kecil untuk dibawa pulang. — at Pulau Hiu, Kepulauan Seribu.









Pulau ini termasuk cukup jauh dan masih jarang dijangkau wisatawan. Karang-karangnya masih asri dan menutup hampir seluruh pantai, sehingga untuk menambatkan kapal dan naik-turun kapal harus berhati-hati sekali agar tidak merusak karang. Pantai di dekat kita berkemah tidak dapat didarati oleh kapal. Kita harus sekitar seratus meter memutar untuk dapat mencapai pantai yang agak dalam.
Di dekat kita berkemah, hanya sejarak 20 centimeter dari bibir pantai, sudah kita temui anemon kecil, lengkap dengan clown fishnya. Beberapa teman menemukan ikan pari dan ikan lainnya.

Rombongan berpose sebelum meninggalkan Pulau Hiu. — at Pulau Hiu, Kepulauan Seribu.



Meninggalkan Pulau Hiu sambil mencari satu spot snorkeling lagi dalam perjalanan pulang menuju Pulau Harapan. — at Pulau Hiu, Kepulauan Seribu.


Meninggalkan Pulau Hiu sambil mencari satu spot snorkeling lagi dalam perjalanan pulang menuju Pulau Harapan. — at Pulau Hiu, Kepulauan Seribu.



Main Air Yuuk

GunadiTK

No comments:

Post a Comment