Scuba Diving: Mengapa Harus Naik ke Permukaan dengan Pelan ?

Kita harus mengetahui mengapa kita harus belajar naik ke permukaan air dengan pelan. Kitapun harus mampu dan selalu melakukan naik ke permukaan dengan pelan. Mengapa demikian ?

Teori yang mendasari hal ini adalah pemahaman mengenai Bends dan Decompresion dan Hukum Boyle dalam fisika. Udara yang kita hisap di permukaan mengandung oksigen, nitrogen dan beberapa gas lainnya. Pada saat kita di permukaan, nitrogen dilepaskan tubuh saat membuang napas dan melalui kulit.



Tabung scuba juga berisi oksigen dan nitrogen, agar mendekati udara yang kita hirup di permukaan. Namun perilaku gas yang dimampatkan dalam tabung dan berada dalam tekanan di dalam air menjadi sedikit berbeda. Pada saat kita menyelam, nitrogen yang kita hirup akan berada pada jaringan tubuh dan di dalam darah. Semakin lama dan semakin dalam kita menyelam, semakin banyak nitrogen yang diserap jaringan tubuh kita. Selama kita berada dalam tekanan yang sama, tidak ada masalah. Namun ketika tekanan di sekeliling kita menurun, misalnya kita mulai naik ke permukaan, maka nitrogen keluar dari jaringan di dalam tubuh dan kembali ke aliran darah kita. Jika tekanan sekeliling kita berkurang terlalu cepat, misalnya naik ke permukaan terlalu cepat, maka nitrogren akan membentuk gelembung dalam jaringan tubuh dan aliran darah.Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan kita, menyebabkan The Bends atau Decompression Sickness (DCS, deco).





Gejala penyakit dekompresi ini bermacam-macam, mulai dari gejala yang ringan seperti gatal-gatal pada kulit, lalu sakit pada persendian, hingga yang semakin berat yaitu kelumpuhan dan bahkan kematian. Pada beberapa pulau yang memiliki nelayan penyelam tradisional sering kita lihat beberapa nelayan mengalami kelumpuhan, atau sering kita mendengar ada cerita mengenai beberapa yang sudah meninggal karena penyakit ini. Kejadian ini bisa karena mereka menyelam tanpa memiliki pengetahuan dasar yang cukup.

Jika sudah terlanjur mengalami deco, maka segera laporkan ke instruktur maupun dive master. Segeralah menuju ke rumah sakit yang memiliki Decompression Chamber. Semakin lambat penanganan, maka semakin parah akibatnya. Nah masalahnya adalah rumah sakit yang memiliki Decompression Chamber sangat terbatas, dan kadang kala kita harus antri untuk mendapatkan perawatan ini. Salah satu fasilitas Decompression Chamber terdapat di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jl. Bendungan Hilir No. 17, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.(http://www.rsalmintohardjo.com/).

Untuk mengurangi resiko deco, kita harus berpatokan pada Tabel No Decompression Limit. Tabel ini memberi dasar perhitungan lamanya waktu maksimal penyelaman pada suatu kedalaman tertentu yang aman, demi menghindari dekompresi.

Batas kecepatan naik maksimal adalah 60 feet (18 meter) per menit. Dalam beberapa kasus, batas kecepatan maksimal tersebut masih tetap dijumpai Bends. Oleh karena itu sebaiknya kita naik pada kecepatan separuhnya atau sekitar 30 feet (9 meter) per menit. Banyak dive computer sudah di set pada kecepatan 30ft/9m per menit ini.





Bagaimana jika dive computer sedang bermasalah, salah satu tipsnya adalah kita bergerak naik mengikuti gelembung udara terkecil yang kita keluarkan. Hal ini juga cukup merepotkan, karena kita harus juga memantau hal lain seperti sekeliling dan atas kita. Namun dalam keadaan darurat, tidak ada pilihan.

Pentingnya dive computer saat ini adalah membantu kita memantau kedalaman, kecepatan, dan juga mengingatkan kita jika kita naik terlalu cepat.

Jadi... agar kita tetap bisa bermain air lagi, perlu diperhatikan pengetahuan di atas dan dipraktekkan saat kita di air...

Main Air Yuuk...
Gunadi TK

No comments:

Post a Comment