Saturday, June 4, 2016

2016-05-14 Mencoba Scuba Diving di Pulau Derawan

Berangkat ke Gusung Sanggalau dengan perasaan gembira karena ada suatu petualangan baru lagi, pulangnyapun gembira. Entahlah apakah ada teman yang berangkatnya galau, lalu pulangnya tidak galau lagi.

Siang ini, 14 Mei 2016, kita langsung mendarat di suatu dermaga yang kita belum pernah ke sana sebelumnya. Rombongan dari Gusung Sanggalau ini naik ke dek paling atas di dermaga tersebut. Di sana sudah tersedia beberapa set alat-alat selam tabung (scuba diving). Sebut saja ... tabung scuba yang sudah terisi gas, lalu weight belt berisi 4 atau 5 timah pemberat dengan berat masing-masing timah 2 lbs, snorkel, masker, fin pendek, BCD, dan baju selam (wet suit).


Agenda kali ini adalah Discovery Scuba Diving yang dipandu oleh Pak Toni, seorang instruktur scuba. Beliau  memberikan petunjuk singkat kepada kami para peserta acara ini. Institusi scuba mengharapkan bahwa scuba diving adalah suatu kegiatan yang menyenangkan, bukan menakutkan. Institusi ingin agar para calon diver mengetahui dahulu dunia diving sekilas, dan diharapkan mencoba, oleh karena itu selalu dianjurkan untuk Discovery Scuba Diving dahulu agar mengerti dunia scuba yang akan digeluti. Baru setelah itu dianjurkan untuk mempelajari lewat kursus scuba.

Panduan singkat mengenai pemakaian katup pada tangki scuba, lalu katup untuk memasukkan gas ke dalam jaket agar kita dapat turun ke dasar maupun untuk naik ke permukaan. Lalu belajar bernapas seperti biasa lewat mouth piece yang tersambung ke tangki. Tangki berisi gas bertekanan tinggi, oleh katup pertama di tangki, tekanan diturunkan menjadi medium. Lalu katup kedua di depan mouth piece menurunkan tekanan sehingga menjadi lebih rendah lagi agar kita bisa bernafas dengan ringan.

Karena di dalam air kita tidak dapat berbicara, maka salah satu bentuk komunikasi adalah dengan aba-aba melalui gerakan tangan. Petunjuk singkat mengenai aba-aba di dalam air juga diberikan, seperti aba-aba tangan untuk ke kiri, ke kanan, turun, naik, trouble dan okay.

Setelah itu peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang teridiri dari 5 orang. 5 orang ini turun ke deck bawah. Di sana tangki sudah disiapkan. Sabuk pemberat weight belt dipasangkan, fin dan masker juga dipasang. Lalu di deck tersebut kita dipasangkan jaket dan tangki scubanya.


Suasana Discovery Scuba, ada lima tabung setiap saat, rombongan dibagi menjadi beberapa grup yang bergantian mencoba scuba diving. — at Pulau Derawan - Berau - Kalimantan Timur.

Kemudian kita turun ke dalam air. Pak Toni dibantu oleh dua asistennya membimbing setiap peserta di bawah air. Untuk Discovery Scuba Diving, kedalaman yang dianjurkan tak lebih dari 5 meter dan diawasi oleh satu pengawas untuk setiap orangnya.

Setelah kelompok pertama naik, lalu dilanjutkan dengan kelompok kedua. Demikian sampai semua merasakan rasanya ber-scuba-diving. Karena harus bergantian, maka otomatis ktia tidak bisa lama dan menghabiskan semua udara di tabung.

Setelah giliran saya selesai ber-scuba-diving, sambil menunggu teman lain mencoba scuba diving, maka saya dan beberapa teman yang telah selesai, bermain air dengan freediving. Untungnya saya sudah membawa long fin, sehingga waktu yang tersisa tidak sia-sia.

Di sekitar dermaga tersebut koralnya agak tidak merata, banyak yang rusak dan tidak bagus. Kita menjumpai lion fish, ikan  yang beracun. Sayangnya tidak jauh dari dermaga, banyak speed boat berlalu lalang, sehingga kurang nyaman bagi kami, apalagi kami tidak membawa buoy untuk penanda adanya penyelam di bawah air. Terdapat beberapa ekor penyu di kejauhan, karena katanya ada kerangkeng besi yang sengaja dibuat agar menjadi semacam rumah penyu di dalam air.

Hal yang unik adalah saya mendapatkan dua ekor bintang laut berwarna coklat dengan jumlah bintang enam. Dahulu saya menemukan bintang laut berbintang empat di Pulau Lengkuas. Umumnya bintang laut berbintang lima.

Bintang laut berkaki lima, saya menemukan yang berkaki empat di Pulau Lengkuas - Belitung, kali ini saya menemukan yang berkaki enam di Pulau Derawan. — at Pulau Derawan - Berau - Kalimantan Timur.

Bintang laut berkaki enam yang kedua yang saya temui di sini, di Pulau Derawan. — at Pulau Derawan - Berau - Kalimantan Timur.

Waktu semakin sore, dan akhirnya kegiatan Discovery Scuba Diving-pun selesai. Kita tidak menaiki speed boat lagi, melainkan berjalan kaki. Ternyata dermaga tadi adalah milik Derawan Beach Cafe and Resort, sehingga kita harus melalui samping cafe tersebut untuk ke jalan besar yang berpasir. 

Di tempat ini kita meminjam dermaganya untuk acara discovery scuba. — at Pulau Derawan - Berau - Kalimantan Timur.


Jalan kembali ke Derawan Fisheries setelah discovery scuba — at Pulau Derawan - Berau - Kalimantan Timur.


Berjalan kaki ke jalan besar tersebut membawa kita kembali ke gerbang Derawan Fisheries. Dan kitapun kembali untuk bergantian mandi, makan malam dan beristirahat. Selesailah acara hari itu. Terima kasih kepada ig@DerawanFisheries, Pak Toni (instruktur scuba) beserta teamnya, dan Manta Diving Indonesia.

Selesai makan malam, beberapa teman larut dalam pembicaraan untuk acara esok hari. Karena esok sebagian akan pulang ke kota masing-masing, dan sebagian lagi tetap tinggal untuk melanjutkan acara ekstra ke Labuan Cermin. Acara besok direncanakan acara santai saja dan sesi pemotretan di Derawan Fisheries.

Saya masih merasa ada yang kurang dengan acara ini. Sesuatu yang bakal menjadi menarik dan fokus pembicaraan di Pulau Derawan adalah whale shark-nya. Untuk hanya berbicara tentang penyu dan pelestariannya, di Kepulauan Seribu di Jakarta sudah ada. Untuk berbicara mengenai koral dan ikan air laut yang lucu semacam clown fish, di kawasan Jakarta dan Banten-pun sudah ada. Hal yang sangat khas di sini adalah whale shark. Semua orang akan berbicara mengenai pengalamannya menemui whale shark, bahkan berenang dengan ikan besar yang bisa seukuran satu container. Semua akan terfokus ke sana. Dan memang itulah salah satu daya tariknya, Untuk itulah saya mengusulkan agar bisa didapatkan dalam acara ke depan dengan waktu tersisa.

Dengan adanya usulan tersebut, mas Harry Gunawan lalu berdiskusi dengan mas Angga, mas Dhaniel, dan mas Ringga, akhirnya mencoba sesuatu yang berharap bisa dilaksanakan. Mas Harry akan mengontak orang-orang di bagan sekitar Pulau Derawan. Bahkan kalau perlu akan tidur di sana untuk mencari informasi keberadaan whale shark.Malam ini kita harus mempersiapkan semua peralatan kamera dan peralatan berenang, snorkeling, maupun freedive. Besok pagi-pagi sekali, kita akan dibangunkan jika ada kabar keberadaan ikan langka tersebut. Ide yang bagus... tak apalah kita bersiap untuk sesuatu yang istimewa. Namun biasanya bila ada hal seperti itu, malah membuat saya sulit untuk memejamkan mata. Hanya kecuali jika badan sudah sangat capai dan akan tertidur sendiri, namun resiko yang dihadapi adalah kesulitan bangun...hahaha...

Salam main air...

Gunadi TK


No comments:

Post a Comment