Saturday, May 21, 2016

2016-05-12 Akhirnya Sampai di Pulau Derawan

Hari Kamis, tanggal 12 Mei 2016, siang ini dengan kondisi perut yang kenyang oleh makanan yang enak, kita meninggalkan Kantor Kabupaten Berau. Bus pemkab yang kita tumpangi berisi seluruh peserta ditambah dengan sebagian official team. Barang bawaan pastinya cukup banyak, sebagian ditaruh di bus, dan sisanya ditaruh di bak mobil Derawan Fisheries.

Jika menggunakan mobil multi purpose van (MPV) seperti Toyota Avanza, perjalanan kota Berau ke Pelabuhan Tanjung Batu hanya ditempuh dalam waktu 2.5 jam paling lama. Namun karena menggunakan bus, maka perjalanan paling cepat ditempuh dalam waktu 3 jam. Sebenarnya mobil angkutan untuk peserta juga sudah disiapkan oleh mas Harry, namun karena adanya penawaran penggunaan bus ini, tentunya menjadi tidak enak untuk ditolak. Dikhawatirkan menjadi salah paham.

Perjalanan melalui jalanan yang kadang rusak di sana sini. Jalanan berlubang. Terlihat bekas-bekas pohon yang sengaja dibakar untuk ditanami kelapa sawit. Ah sayang rasanya melihat hal seperti itu. Di daerah ini banyak dijumpai mobil-mobil MPV, mobil Mitsubishi Double Cabin, maupun mobil Ford Ranger, mobil seperti ini memang lebih tangguh untuk medan jalan yang kadang-kadang tidak bagus. Jangan mengharapkan bertemu dengan mobil sedan ataupun mobil ceper lainnya.

Sopir bus menghentikan busnya di sebuah warung di pinggir jalan, setelah menempuh perjalanan yang cukup lumayan. Sekitar 15 menitan lebih, hal ini diperlukan agar suhu ban mobil tidak terlalu panas sehingga tidak berbahaya. Kitapun segera turun untuk sebentar melemaskan otot-otot yang kaku selama duduk di dalam bus. Beberapa peserta wanita melakukan kunjungan ke kamar kecil... kunjungan dinas.

Tak berapa lama melanjutkan perjalanan dan kitapun memasuki Desa Tanjung Batu. Lalu kita sampai ke Pelabuhan Tanjung Batu. Pelabuhan yang tidak besar, akan tetapi cukup teratur dan agak ramai. Mayoritas kalau tidak dibilang semua, kapal yang ada adalah jenis speed boat. Dominasi mesin kapal Yamaha. Dari platform parkiran mobil, kita menuruni tangga untuk ke platfrom di bawah yang digunakan untuk naik ke kapal. Platform yang di bawah ini bekerja seperti pelampung yang besar, sehingga akan turun naik mengikuti tinggi permukaan laut pada saat itu.

Papan nama Pelabuhan Tanjung Batu. — at Pelabuhan Tanjung Batu.


Kapal di Pelabuhan Tanjung Batu, semuanya jenis speed boat. — at Pelabuhan Tanjung Batu.


Berfoto bersama sebelum turun ke bawah untuk naik speed boat. — with Harry GunawanVira Anggraeni and Agnes Felicia at Pelabuhan Tanjung Batu.

Karena orang yang akan diangkut cukup banyak, maka digunakan dua speedboat. Sejumlah 21 peserta Meet and Trip ini, ditambah mas Harry, official team mas Ringga dan mas Angga, team dokumenter tambahan empat orang, ditambah lagi dengan dua mobil perwakilan dari KNPI dan Berau Kita. Menurut penuturan mas Harry, awal mulanya tidak ada pembicaraan bahwa akan ada perwakilan dari KNPI dan Berau Kita yang ikut sampai ke Pulau Derawan.

Lalu ada permintaan ongkos solar dari sopir bus sebesar satu setengah juta rupiah untuk bus Pemerintah Kabupaten Berau dari Tanjung Redeb ke Pelabuhan dan untuk menjemput kembali dari Pelabuhan ke Tanjung Redeb kembali untuk tanggal 15 Mei-nya. Pada mulanya mas Harry berpikir bahwa fasilitas dari Pemkab adalah menyeluruh untuk bus sekaligus biaya solarnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten. Akhirnya mas Harry memberikan uang sejumlah satu setengah juta tersebut. Sebenarnya jika memang sedari awal diberitahukan bahwa akan dibebankan uang solar, mas Harry akan keberatan, hal ini dikarenakan bus harus kembali ke Tanjung Redeb dan kembali lagi ke Pelabuhan untuk menjemput, artinya bahan bakarnya menjadi dobel dan tidak efisien. Hal lain karena mobil dari pihak mas Harry sudah siap dan lebih ekonomis dari Tanjung Redeb, lalu mobil di parkir di Desa Tanjung Batu, karena di desa ini ada lokasi milik Derawan Fisheries. Dan saat pulangnya tanggal 15 maupun tanggal 17, mobil inipun bisa digunakan lagi dari desa ini sehingga lebih ekonomis. Menurut saya pemikiran tersebut sangat logis. Namun .. saya hanya seorang peserta yang tidak tahu menahu mengenai hal ini dari segi perencanaannya, jadi tidak dapat menilai dengan jernih dari mana awal mula kesalah pahaman dan miskomunikasi ini berasal.

Singkat kata peserta naik dalam satu boat yang dikemudikan oleh Mas Harry sendiri.

Suasana di dalam speed boat kita, dari Pelabuhan Tanjung Batu menuju ke Pulau Derawan. — withAgnes Felicia and Vira Anggraeni at Pelabuhan Tanjung Batu.
.
Speed boat kita... dikemudikan oleh sang owner Bang Harry Gunawan. — with Harry Gunawan at Pelabuhan Tanjung Batu.


Rosa rajin sekali menampilkan senyumnya dari Balikpapan sampai ke Derawan. — with Harry Gunawan at Pelabuhan Tanjung Batu.


Dari Pelabuhan Tanjung Batu, Pulau Derawan cukup ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit menggunakan speed boat. Tentunya hal ini juga bervariasi tergantung cuaca dan kondisi mesin speed boat-nya. Tak berapa lama nampak Pulau Derawan di depan mata. Speedboat pun segera merapat ke dermaga.

Mendekati Pulau Derawan. — at Pulau Derawan.

Pulau Derawan semakin dekat, rasanya hati sudah senang... — at Pulau Derawan - Berau - Kalimantan Timur.

Dua speedboat yang membawa kita ke Pulau Derawan sedang mendarat di pelabuhan di Pulau Derawan. — at Pulau Derawan,berau,kalimantan Timur.


Turun dari speedboat saya menjumpai sebuah misteri....

Ah... tunggu dulu teman-teman... sebentar kita sambung lagi.


Gunadi TK


Sebelumnya:
https://mainairyuuk.blogspot.co.id/2016/05/2016-05-12-makan-siang-bersama-bapak.html

Sesudahnya:
https://mainairyuuk.blogspot.co.id/2016/05/2016-05-12-misteri-di-pulau-derawan.html








No comments:

Post a Comment