Dua hari kalender merah 21-22 Maret, sayang kalau tidak diisi. Mas Imam Wahyudi (atau biasa dipanggil Iyud) mengajak saya ke Pulau Pahawang. Baguslah, saya belum pernah ke Pahawang sebelumnya.
Mendekati tanggal 21 Maret, teman-teman freediver lalu memunculkan rencana jalan-jalan. Ke Pahawang juga ... wahahaha... kacau... Mas Iyud cukup pengertian dengan menyarankan saya membatalkan trip bersama rombongan mas Iyud, dan mengikuti rombongan teman-teman freediver saja. Namun buat saya, komitmen tetaplah komitmen. Saya berusaha memenuhi sebisa mungkin apa yang saya katakan kepada orang lain.
Akhirnya kita semua, 21 orang, menyeberang dengan tujuan Pulau Pahawang dan sekitarnya. Teman-teman mas Iyud ini rupanya teman-teman dari Backpacker Indonesia yang menamakan dirinya Oblo... organisasi bocah lali omah... lucu juga yah... Mereka menyebut dirinya Obloers.
Suasana di kapal Port Link yang relatif baru, dalam perjalanan dari Merak ke Bakahuni. — at Pelabuhan Merak.
At Desa Gebang, Dusun Ketapang, Padang Cermin, Lampung.
Setelah naik dua buah angkot yang disewa dari Pelabuhan Bakahuni ke Pelabuhan kecil Ketapang, di Padang Cermin, Lampung, dan setelah makan siang sederhana di warung di daerah tersebut, kita memakai celana renang di rumah kang Galang, si pemilik perahu. — with Titania Primarini Ubaidillah atPelabuhan Padang Cermin, Lampung.
Persiapan di rumah bapak Galang. — at Desa Gebang, Dusun Ketapang, Padang Cermin, Lampung.
Berangkat dari sekitar dermaga Ketapang. Rombongan, 21 orang, akan terbagi dalam dua kapal. (foto: Arisa) — with Bogel VanTri, Dwi Nurina,Aninditha Si Andit, Resty Suhartini Binti Sueb, Arisa Savitri Eka Pratiwi, Muhammad Nugroho S, Estoe Sastra Rahardja, Imam Wahyudi and Titania Primarini Ubaidillah at Dermaga Ketapang, Padang Cermin, Lampung.
Snorkelingan di Pulau Maitem -5.594589, 105.245821 https://www.google.co.id/maps/place/Pulau+Maitem,+Gebang,+Padang+Cermin,+Kab.+Pesawaran/@-5.5895271,105.241555,15z/data=!4m2!3m1!1s0x2e41266b9984f4fb:0x768b6e6d7f3375a0 — at Pulau Maitem, Lampung.
Snorkelingan di Pulau Maitem. Dua puluh satu peserta dalam dua perahu. Ada satu peserta yang tidak ikut snorkelingan. — with Dwi Nurina at Pulau Maitem, Lampung.
Menikmati keindahan pemandangan terumbu karang dan ikan berwarna-warni. Ikan ukuran sedang agak susah tertangkap kamera karena gerakannya sangat lincah. — with Aninditha Si Anditand Dwi Nurina at Pulau Maitem, Lampung.
Melaju kembali menuju spot kedua, spot Kalangan.— with Aninditha Si Andit at Pahawang Island.
Akhirnya ketemu dengan Clown Fish, ikan yang populer di film Finding Nemo. Ciri khas ikan ini adalah selalu hidup tak jauh dari anemon. — withAninditha Si Andit and Dwi Nurina at Spot Kalangan, Lampung.
Clown fish, anemon, dan koral yang berbentuk seperti otak manusia... — with Aninditha Si Andit at Spot Kalangan, Lampung.
A closer look at clown fishes. — with Dwi Nurina andAninditha Si Andit at Spot Kalangan, Lampung.
Operation Finding Nemo. — at Spot Kalangan, Lampung.
Ubur-ubur dan ikan kecil. Terjadi perdebatan di antara beberapa kawan, apakah ubur-ubur itu berwarna pink atau ungu, apakah ubur-ubur itu sedang diserang ikan kecil atau sedang memasang perangkap untuk menjebak calon mangsa. — withAninditha Si Andit and Dwi Nurina at Spot Kalangan, Lampung.
Ikan kecil berwarna kuning. Banyak juga jenis lain dengan warna hitam. Ada beberapa ikan biru setelapak tangan dengan ekor yang kecil... — with Aninditha Si Andit at Spot Kalangan, Lampung.
Hello from the sea floor... — at Spot Kalangan, Lampung.
Apakah yang biru dan hitam itu termasuk jenis clown fish juga ? Clown Fish Clarky... — with Dwi Nurinaand Aninditha Si Andit at Pulau Pahawang Kecil.
Main kejar-kejaran. — at Pulau Pahawang Kecil.
Pilot kita dengan pesawat turbo prop dua baling-baling. — at Pulau Pahawang Kecil.
Rasanya enggak ada tukang mie ayam lewat... Awas gagal fokus... — at Pulau Pahawang Kecil.
The sun rises... — at Tanjung Putus Island.
Pagi yang cerah... — at Tanjung Putus Island.
Balancing ... A perfect morning.... — at Tanjung Putus Island.
Pagi yang cerah...(foto oleh Imam Wahyudi). — at Tanjung Putus Island.
Makan pagi di home stay. — at Tanjung Putus Island.
No weight belt, relying only on breath, emptying your lung, sleeping on sea bed. — at Tanjung Putus Island.
Sebelah kiri ada bulu babi... hihihi... ngeri-ngeri serem. — at Tanjung Putus Island.
Our home stay — at Tanjung Putus Island.
Sayonara ... see you in next trip. — at Tanjung Putus Island.
Perjalanan pulang dari Tanjung Putus ke Dermaga Ketapang. — at Tanjung Putus Island.
Suasana di ruang lesehan, perjalanan pulang Bakahuni ke Merak — at Pelabuhan Bakahuni.
Saat pulang saya membawa durian yang sudah dikupas dan dimasukkan ke dalam kotak plastik. Mungkin menutupnya kurang rapat sehingga masih bau. Dan bau itu tercium di kapal, di bus antar kota. Sesampai di rumah, keesokan harinya mulai tercium bau alkohol.
Lain kali harus beli durian lagi dan dimakan di tempat lagi saja.
Salam
Main Air Yuuk...
Gunadi TK
No comments:
Post a Comment