Dengan dinahkodai kapten Juri, setelah beberapa jam, kapal melewati Pulau Kaniungan Kecil dan mendarat di pantai Pulau Kaniungan Besar. Saat itu siang hari menuju sore hari, masih tanggal 15 Mei 2016. Kamipun segera menurunkan barang-barang bawaan kami untuk ditaruh di satu rumah kayu tempat sebagian dari kami menginap.
Akhirnya mendarat juga di Pulau Kaniungan Besar ... — at Pulau Kaniungan.
Tempat menginap di Pulau Kaniungan ... Untuk para putri, peserta putra di satu tenda, beberapa hammock, sedangkan saya sendiri cukup nyenyak tidur di bangku di bawah pohon kelapa di pantai — atPulau Kaniungan.
Tugu koordinat... — in Batuputih, Kalimantan Timur, Indonesia.
Papan koordinat ... mungkin kegunaanya untuk topografi ... — at Pulau Kaniungan.
Bermain-main dengan sunset ... — with Devi Junitaand Monicha Maya Puspita at Pulau Kaniungan.
Sunset di Pulau Kaniungan Besar — at Pulau Kaniungan.
Asyiknya memotret sunset... — at Pulau Kaniungan.
Masih bermain dengan sunset... — at Pulau Kaniungan.
Salah satu sisi pantai di Pulau Kaniungan Besar ...— at Pulau Kaniungan.
Bermain siluet dengan bantuan pohon kelapa dan hammock ... Banyak pose kreatif dan banyak peserta yang bergantian bergaya... — with AQida Shohiha at Pulau Kaniungan.
Sosok di balik suksesnya Derawan Fisheries ... — with Harry Gunawan at Pulau Kaniungan.
Siluet salah satu pose yoga dengan latar belakang sunset... — with Devi Junita at Pulau Kaniungan.
Mataharipun menghilang, pulau menjadi gelap, listrik di pulau menyala dengan daya dari genset yang berbahan-bakar minyak bumi. Pulau ini dihuni oleh 14 sampai 17 keluarga, dengan satu kepala Rukun Tetangga. Bapak RT mempunyai warung kecil untuk minuman dan makanan ringan. Mereka cukup ramah, bahkan beberapa teman disuguhi makan malam gratis.
Kita makan makanan yang sudah disediakan di sebuah restoran yang terdapat di pulau itu. Resto ini sama pemiliknya dengan rumah kayu yang menjadi tempat menginap kita. Menu masakan ikan dan daging sapi menjadi santapan lezat malam itu.
Karena rumah kayu tidak mencukupi untuk kita semua, maka hanya peserta putri yang menempati kamar di rumah kayu tersebut. Mas Harry dan Mas Ringga tidur di tenda yang mereka dirikan di pantai. Sebagian lainnya tidur di hammock dan di ruang tamu rumah kayu tersebut. Sementara saya menikmati udara pantai dengan tidur di bangku di bawah pohon kelapa. Pagi harinya ada bercerita bahwa saat malam hari dia merasa mendengar suara aneh dari atas pohon kelapa seperti suara makhluk halus, namun saya yang memang kadang agak iseng melihat ke arah pohon kelapa tanpa diminta, tidak menemukan apa-apa ... Ah barangkali mereka hanya terlalu khawatir, sehingga berfikir yang tidak-tidak.
Oh iya... kita benar-benar menikmati sebuah suasana liburan, betul-betul menyepi, karena semua anggota rombongan tidak ada yang memegang gadget untuk browsing, chatting, maupun upload status sosial media. Di pulau ini tidak ada satu operator telepon selularpun yang memasang BTS-nya. Tak juga ada sinyal telepon selular yang sampai ke pulau ini. Benar-benar sebuah tempat menyepi yang cukup menarik.
Keesokan harinya saya dan beberapa teman-teman memanfaatkan waktu yang ada untuk bersnorkeling dan menyelam bebas di pantai. Di depan Pulau Kaniungan Besar ini terdapat Pulau Kaniungan Kecil. Pantai di bagian tersebut landai dan masih banyak terdapat karang yang cukup bagus dan banyak ikannya. Kedalaman air sampai 2 meter, kemudian dasar pantai berupa pasir dan langsung dalam. Di laut tersebut sering dilewati ikan-ikan besar. Saya dan beberapa teman hanya bermain di bagian pantai yang landai dan berkarang tersebut. Saya menjumpai lion fish, parrot fish, bintang laut, clown fish, dan ikan kecil lainnya berbagai jenis.
Underwater di Pulau Kaniungan Besar, kedalaman sekitar 1.5 - 2 meter. — at Pulau Kaniungan.
A clam shell ? — at Pulau Kaniungan.
Lion fish — at Pulau Kaniungan.
Discuss... salah satu ikan yang indah, selain clown fish dan anemonnya, ikan kakatua, dan ikan kecil lainnya yang berwarna-warni... — at Pulau Kaniungan.
Cuplikan suasana bawah laut di Pulau Kaniungan Besar.
Tak lama kemudian panggilan untuk menyudahi bermain-air terdengar. Saya segera naik ke darat dan berkemas tanpa perlu bilas lagi, sebab tujuan berikutnya adalah Labuan Cermin. Di sana kita akan basah lagi bermain air.
Salam main air...
Gunadi TK
No comments:
Post a Comment