Tampak luar Restoran Dandito.
Pintu masuk Restoran Dandito.
Alamat resto Dandito yang tertera pada cover belakang buku menu.
Berfoto dulu, sebelum makan siang yang super lezat ini lenyap .... (foto: mas Setra) — with Riza Firmansyah, Evi Indrawanto and Setra Kusumardanaat Restaurant Dandito.
Empat piring kepiting dimasak dalam empat gaya yang berbeda. Semuanya enak. Di tengah-tengahnya adalah cap cay.
Saya menyerahkan urusan pesan-memesan kepada mas Setra dan teman-teman. Empat pring kepiting dengan rasa berbeda disajikan segera. Semuanya enak. Saya tak tahu namanya karena tidak ikut memesan. Hanya saja yang saya ingat adalah blackpepper sauce dan goreng bawang putih. Saran saya jangan memesan kepiting goreng, karena dengan masakan secara goreng, daging kepiting akan mengkerut dan menempel pada cangkangnya, membuat kita semakin sulit untuk mengupasnya.
Segera saya bercerita kepada teman-teman, bahwa saya langsung teringat istri di rumah. Sebab istri saya sangat suka masakan kepting dan ahli dalam mengupas kepiting. Dan biasanya saya diberi bagian yang mudah dan enak, yaitu bagian capit kepitingnya saja...
Rasanya sangat sedap, dan nasi putihpun diorder ulang. Dengan porsi yang lumayan banyak, nasi putih, tambahan cemilan, minuman ... kesemuanya hanya menghabiskan sekitar 650 000 rupiah.
Mas Setra yang membayar dahulu dan kitapun kemudian membayar ke mas Setra. Karena teman mas Setra sudah menunjukkan dan mengantarkan kita ke tempat ini, kita hanya membagi berlima saja, saya, mas Setra, mas Riza, ibu Evi, dan mbak Rosa. Masing-masing dibebani 130 000 saja. Saya membayar 130 000 bagian saya ke mas Setra.
Jikalau teman-teman ke Balikpapan dan punya waktu luang, tak ada salahnya mampir di restoran ini.
Tak terasa sudah lama kita duduk, makan, dan ngobrol di tempat ini. Handphone teman mas Setra selalu berdering, maklum, sebenarnya ini hari kerja beliau. Rasanya lebih baik kita tidak kemana-mana lagi dan kembali ke bandara untuk bersiap penerbangan berikutnya.
Mantap....
Kita naik mobil lagi...
Gunadi TK
Sebelumnya:
Sesudahnya:
No comments:
Post a Comment